Strategi Pemasaran Produk Pertanian

Jakarta, 15 Juni 2024 – Produk pertanian Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam
produktivitas dan keberlanjutan berkat inovasi teknologi dan praktik agrikultural terbaru. Hal ini
dinyatakan dalam laporan tahunan dari Kementerian Pertanian yang dipublikasikan hari ini. Data
terbaru menunjukkan bahwa berbagai komoditas utama, termasuk padi, jagung, dan kelapa sawit,
mengalami peningkatan hasil yang cukup signifikan, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu
produsen pertanian terbesar di dunia.
Produk pertanian merupakan tulang punggung kehidupan manusia dan perekonomian global. Dari
pagi hingga malam, kehidupan kita sangat bergantung pada hasil-hasil yang dihasilkan dari tanah dan
hewan ternak. Setiap butir padi, sayuran segar, buah-buahan yang juicy, hingga susu dan daging yang
kita konsumsi sehari-hari, semuanya berasal dari upaya dan dedikasi petani di seluruh dunia.

Pertanian adalah seni dan ilmu yang melibatkan penanaman tanaman serta pemeliharaan hewan untuk
menghasilkan makanan, serat, bahan baku industri, dan produk lainnya yang esensial bagi kehidupan
kita. Produk pertanian meliputi berbagai kategori, masing-masing memiliki peran dan manfaat unik.

  1. Margin Pemasaran
    Margin pemasaran merupakan biaya dan keuntungan yang diterima pedagang perantara
    dalam saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan aliran yang dilewati suatu produk
    dari produsen ke konsumen.
    Umumnya, semakin panjang saluran pemasaran, akan memperbesar margin pemasarannya.
    Sebab, lembaga pemasaran yang terlibat akan semakin banyak.
  2. Farmer’s share
    Farmer’s share merupakan analisis yang berguna untuk mengetahui bagian harga yang
    diterima oleh petani dari harga di tingkat konsumen yang dinyatakan dalam persentase.
    Dengan memerhatikan farmer’s share, petani akan lebih tahu sebenarnya berapa bagian harga
    yang diterimanya dibanding harga yang dibayarkan konsumen sehingga petani dapat
    melakukan evaluasi terhadap strategi pemasarannya.
    Tips
    Dalam mengefisienkan pemasaran produk pertanian, petani setempat dapat melakukan
    kerja sama yang memiliki komoditas sejenis. Kerja sama bisa berupa membentuk
    sentra atau gudang penjualan yang dikelola oleh kelompok petani tersebut. Dengan
    demikian, petani akan menjadi price maker dalam pemasaran hasil pertaniannya dan
    dapat menentukan sendiri harga di tingkat konsumennya. Selain membentuk sentra, kerja sama antarpetani setempat juga bisa membuat sistem lelang untuk memasarkan produknya.
    https://diperpa.badungkab.go.id/artikel/18104-strategi-pemasaran-produk-pertanian
https://diperpa.badungkab.go.id/artikel/18104-strategi-pemasaran-produk-pertanian
wati

wati

Tinggalkan Balasan