Cara Mudah Mengkreasikan Pakaian Menggunakan Sablon Setrika

Sablon baju menggunakan teknik transfer paper, Sumber: Kaskus.co.id

Saat ini, pakaian bergambar dengan berbagai desain sedang populer di industri fashion khususnya di kalangan anak muda. Ada berbagai macam cara untuk mencetak gambar atau desain pada pakaian yang ingin diaplikasikan. Salah satu cara termudah untuk mencetak desain sesuai keinginan kita pada pakaian adalah dengan menggunakan teknik transfer paper dan setrika. Berikut adalah barang-barang yang perlu disiapkan untuk menyablon pakaian secara mandiri di rumah;

  1. Desain
    Menyiapkan desain yang ingin dicetak pada pakaian.
  2. Transfer Paper
    Transfer paper adalah kertas yang bermanfaat sebagai media perantara guna menjembatani media printer dan pakaian yang akan dicetak. Terdapat dua jenis transfer paper yang berbeda tergantung dengan warna pakaian yang akan digunakan yaitu Transfer Paper Light untuk pakaian berwarna terang, dan Transfer Paper Dark untuk pakaian berwarna gelap.
  3. Pakaian
    Menyiapkan pakaian yang akan dijadikan media cetak.
  4. Printer dan tinta
    Sebaiknya jangan menggunakan tinta infus yang dye ink karena hasilnya cepat luntur dan cepat rusak.
  5. Setrika
    Siapkan setrika pakaian untuk menyetrika transfer paper dan pakaian.

Setelah semua barang-barang disiapkan, selanjutnya adalah tahapan-tahapan mencetak desain ke pakaian yang ingin diaplikasikan yaitu:

Untuk pakaian yang berwarna terang

  1. Pertama-tama, print desain yang sudah disiapkan dengan teknik terbalik (mirror) pada transfer paper light.
  2. Gunting hasil printing itu yang terdapat di kertas transfer paper sesuai gambar dengan menyisakan 0,02 mm untuk bagian border.
  3. Letakkan pakaian yang akan disablon di atas kertas karton yang lumayan tebal.
  4. Letakan transfer paper yang telah di print menghadap pakaian yang ingin di sablon.
  5. Press atau tekan dengan mesin heat press (100°c – 150°c) atau memakai setrika pakaian. Gosok setrika secara perlahan dan merata serta tidak boleh terlalu panas karena dapat menyebabkan transfer paper yang di press menjadi lengket (kerjakan selama kurang lebih 30 detik saja).
  6. Lepaskan transfer paper yang sudah menempel pada pakaian secara perlahan dan kegiatan pun selesai.

Untuk pakaian yang berwarna gelap

  1. Pertama-tama, print desain yang sudah disiapkan dengan posisi normal (jangan menggunakan teknik mirror) pada transfer paper dark.
  2. Letakan transfer paper yang sudah di cetak di atas pakaian yang akan diaplikasikan (bagian yang dicetak menghadap ke atas).
  3. Tutup (lindungi) transfer paper dengan kertas yang lumayan tebal (lebih baik lagi menggunakan kertas minyak supaya hasil yang didapatkan lebih maksimal).
  4. Press dengan mesin heat press (100°c – 150°c) atau memakai setrika pakaian selama sekitar 30 detik dan tidak boleh terlalu panas.
  5. Lepaskan transfer paper yang sudah menempel pada pakaian secara perlahan dan kegiatan pun selesai.

Menyablon pakaian menggunakan teknik transfer paper tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu;

Kelebihan memakai teknik transfer paper

  1. Proses pengerjaan sablon lebih mudah dan lebih murah.
  2. Proses pengerjaan lebih cepat dibandingkan dengan sablon konvensional.
  3. Desain yang dicetak lebih detail dan warna yang dihasilkan lebih terang.
  4. Dapat diterapkan di atas pakaian berbahan cotton, polyester, polycotton, silk, dan lain-lain.

Kekurangan memakai teknik transfer paper

  1. Tekstur dari sablon yang menggunakan teknik transfer paper akan terasa sedikit kaku, karena gambar hanya menempel di atas permukaan pakaian, bukan menyerap ke bahan kainnya.
  2. Diperlukan perawatan khusus untuk pakaian yang dicetak dengan transfer paper supaya pakaian tidak mudah rusak. Contohnya saat dicuci, pakaian yang disablon dengan teknik transfer paper tidak boleh disikat, tidak boleh memakai pemutih pakaian (bleaching), tidak boleh direndam terlalu lama, tidak boleh menggunakan mesin pengering (dryer machine), ketika digosok menggunakan setrika, bagian setrika yang panas tidak boleh terkena langsung ke bagian transfer paper, dan yang terakhir adalah jangan digunakan untuk tidur.
  3. Apabila desain yang dicetak menggunakan jenis tinta infus dye ink, sablon yang dicetak akan cepat luntur.
  4. Dibandingkan sablon konvensional, pakaian yang disablon menggunakan teknik transfer paper akan lebih cepat rusak, pecah, atau terkelupas setelah beberapa kali dicuci (normalnya setelah sepuluh atau dua puluh kali pencucian).
Iqtada

Iqtada

Tinggalkan Balasan