Ingin Mempunyai Tabungan di Usia Muda? Simak Tips Menyusun Portofolio Saham Jangka Panjang dengan Baik

Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang populer di masyarakat, terutama anak muda. Meski memiliki risiko kerugian yang tinggi, tapi saham bisa dilakukan dengan mudah dan juga memberikan keuntungan yang tinggi. Oleh karena itu, saham bisa dijadikan salah satu pilihan yang cermat untuk mengalokasikan tabungan anda.

Berikut tips untuk Menyusun portofolio saham dengan baik untuk jangka Panjang :

  1. Tentukan tujuan investasi

hal pertama yang perlu dilakukan sebelum membangun portofolio adalah kamu wajib menentukan apa saja yang menjadi tujuan kamu untuk berinvestasi di saham.

Sebab, dengan tujuan investasi yang telah direncanakan akan menjadi dasar kamu menjalankan investasi. Jadi, kamu tidak mudah goyah atau patah semangat jika dihadapi dengan risiko demi meraih tujuan investasi tersebut.

Tujuan investasi itu sangat beragam. Misalnya saja, untuk dana pensiun ketika sudah tidak bekerja lagi, membeli rumah atau kendaraan, pendidikan untuk anak, dana pernikahan dan tujuan finansial lainnya.

2. Mengetahui profil risiko

Setidaknya ada tiga cara menyusun portofolio saham berdasarkan profil atau toleransi risiko, di antaranya:

  • Konservatif. Investor konservatif lebih suka meminimalkan risiko sebesar mungkin. Karena itu, portofolio investasinya akan lebih banyak diisi dengan aset deposito hingga di atas 60% dari total portofolio. Sedangkan, sahamnya cuma sekitar 5% dan obligasi 15%, dengan sisa proteksi serta tabungan bank.
  • Moderat. Portofolionya terdiri dari 40% deposito, 25% obligasi, dan 15% saham.
  • Agresif. Investor jenis ini lebih sanggup menghadapi risiko tinggi. Portofolionya terdiri dari 20% deposito, 20% obligasi, dan 50% saham atau bahkan lebih.

3. Membagi masing-masing aset dalam portofolio

cukuplah penting untuk memecah masing-masing aset. Sebab, risiko dan peluang imbal hasil setiap kategori cukup beragam. Strategi ini pun dapat lebih menstabilkan seluruh portofolio.

Dalam kategori saham misalnya. Lakukanlah disertifikasi saham dari sektor atau kapitalisasi yang berbeda-beda. Seperti sektor pertambangan, perminyakan, otomotif, atau bisa dari sektor kebutuhan rumah tangga yang tergolong lebih stabil dari kategori lainnya, jika kamu merupakan investor tipe konservatif.

4. Lakukan Pengecekan Portofolio Secara Rutin

Untuk mendapatkan hasil saham yang maksimal, tentunya kamu juga harus rela berkorban untuk melakukan pengecekan portofolio secarar rutin. Hal ini juga mengingat harga saham yang bisa saja berubah sewaktu-waktu. Dengan pengecekan portofolio secara rutin ini juga bisa membuat kamu menyusun strategi yang tepat untuk menghindari terjadi risiko kerugian. Selain itu, penting juga untuk melakukan investasi saham di lembaga yang sudah terpercaya.

amelzahra

amelzahra

Tinggalkan Balasan