Ceriping Balung Kuwuk: Keripik Singkong Yang Menjadi Makanan Ringan Khas Desa Trisobo

Kendal, 2 April 2024 – Keberhasilan Ceriping Balung Kuwuk Desa Trisobo tak lepas dari tangan Ibu Tiwi, sang pelopor dan pemilik usaha di Desa Trisobo. Bermula dari keinginan untuk memanfaatkan hasil panen singkong yang melimpah di desanya, Ibu Tiwi mulai membuka usaha rumahan produksi ceriping balung kuwuk.

Ceriping atau Balung Kuwuk terbuat dari ketela pohon (singkong) dan memiliki tekstur yang keras, mirip dengan tulang. Proses pembuatannya dimulai dengan memilih ketela pohon berkualitas. Setelah dikupas, dicuci, dan dipotong-potong, ketela pohon dikukus hingga matang. Kemudian, irisan ketela pohon dijemur hingga kering. Setelah itu, balung kuwuk digoreng hingga matang merata.

Ceriping Balung Kuwuk

Berkat dedikasi Ibu Tiwi, camilan tradisional Ceriping Balung Kuwuk kini menjelma menjadi ikon Desa Trisobo. Kepopulerannya tak hanya di kalangan masyarakat lokal, namun juga para wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut. Ceriping Balung Kuwuk bahkan menjadi oleh-oleh wajib bagi para tamu yang ingin membawa pulang kenangan dari Desa Trisobo.

Kesuksesan ini membawa dampak positif bagi perekonomian desa. Omzet Ceriping Balung Kuwuk mencapai ratusan juta rupiah per bulan, membuka lapangan pekerjaan bagi warga Desa Trisobo dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dan kegigihan dalam mengolah potensi lokal dapat menghasilkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat.

Ceriping Balung Kuwuk menjadi bukti bahwa kuliner tradisional dapat menjadi kebanggaan dan sumber ekonomi bagi sebuah desa. Keberhasilan Ibu Tiwi dalam mengembangkan camilan ini menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Desa Trisobo dan daerah lainnya untuk terus berinovasi dan berkarya.

© Ikhsan Bagaskoro

Ikhsan

Ikhsan

Tinggalkan Balasan