Revolusi Industri 4.0 Dapat Mengancam Kita Semua

Sumber Gambar: Liputan 6

Satu-satunya hal yang konstan di dunia ini adalah perubahan. Maka dari itu revolusi industri keempat pada akhirnya akan mengubah siapa diri kita yang sebenarnya. Selain itu, identitas diri dan jati diri kita akan terpengaruh. Sebagai contoh sederhana, banyak sekali anak zaman sekarang yang lebih menyukai budaya luar dibandingkan budaya negaranya sendiri dikarenakan terlalu sering bermain sosial media. Sosmed merupakan salah satu produk dari revolusi industri keempat. Oleh karenanya Sosial media dapat memberikan manfaat, bisa pula memberikan dampak negatif, terutama dampak negatif bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

Ditahun 2022 ini viral konten tiktok mengenai wawancara anak-anak. Saat mereka diperlihatkan sebuah foto presiden Indonesia, para pahlawan Indonesia, bahkan diputar musik nasional, mirisnya mereka sama sekali tidak mengenal Presiden Indonesia ke-6, R.A Kartini, dan lagu-lagu nasional Indonesia. Namun mereka lebih mengenal Atta Halilintar, dan hanya hafal lagu-lagu remix tiktok, contohnya yang berjudul, “anjing kacili”. Namun apa boleh buat kita pun tidak dapat menyalahkan keadaan, kita semua memiliki keterbatasan. Yang terbaik saat ini adalah kita harus bisa memanfaatkan apa yang sudah terjadi, memanfaatkan teknologi yang ada diera revolusi industri 4.0 ini.

Karena pada akhirnya, revolusi industri keempat pun akan mengubah apa yang biasanya kita lakukan, contohnya saat ini dengan dibantu teknologi yang ada kita dapat bersekolah dari rumah, belanja dari rumah, bekerja dari rumah, berpacaran dari rumah, bahkan kita dapat menghasilkan omset bisnis mencapai ratusan bahkan miliaran rupiah hanya dirumah saja. Dengan teknologi yang ada sekarang ini, kita bisa menjadi apa saja dan melakukan apa saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Analogi sederhananya teknologi itu seperti pisau dapur. Yang mana pisau dapur pun dapat berdampak positif serta negatif. Pisau dapur yang berada pada genggaman tangan kita bisa dimanfaatkan untuk memasak, bisa pula digunakan untuk melukai seseorang. Sama hal nya dengan teknologi yang ada saat ini, kita harus bisa memanfaatkannya dengan positif mulai dari digunakan sebagai fasilitas pendukung dalam belajar mengajar, berbisnis, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terutama bagi para generasi penerus bangsa ini.

Sulthan Bagus

Sulthan Bagus

Tinggalkan Balasan